ADVERTISEMENT

Kontroversi Perpisahan SMA: Orang Tua Awalnya Menolak, Pesta di Hexagon Banjarmasin Jadi Sorotan!

2025-05-13
Kontroversi Perpisahan SMA: Orang Tua Awalnya Menolak, Pesta di Hexagon Banjarmasin Jadi Sorotan!
Banjarmasinpost.co.id

Sungaitabuk, Kalimantan Selatan – Sebuah perpisahan siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Sungaitabuk, Kabupaten Banjar, baru-baru ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat. Alih-alih memilih lokasi yang lebih konvensional, acara perpisahan tersebut diadakan di Hexagon, sebuah tempat hiburan malam populer di Banjarmasin. Keputusan ini awalnya mendapat penolakan dari beberapa orang tua siswa.

Awalnya, banyak orang tua yang merasa keberatan dengan pemilihan lokasi yang dianggap kurang pantas untuk acara perpisahan yang seharusnya bersifat formal dan bermakna. Mereka khawatir suasana di tempat hiburan malam dapat mengurangi kesakralan dan tujuan dari perpisahan tersebut, yaitu sebagai momen perpisahan dan refleksi atas perjalanan pendidikan selama 12 tahun.

Namun, pihak sekolah dan panitia perpisahan menjelaskan bahwa pemilihan Hexagon didasarkan pada beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah kapasitas tempat yang cukup besar untuk menampung seluruh siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, Hexagon juga menawarkan fasilitas yang memadai untuk acara perpisahan, seperti panggung, sound system, dan dekorasi yang menarik. Pihak sekolah juga menjamin bahwa acara akan tetap terkontrol dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

“Kami memahami kekhawatiran orang tua, tetapi kami juga berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa kami. Hexagon menyediakan suasana yang unik dan berkesan, tetapi kami tetap memastikan bahwa acara akan berjalan dengan tertib dan sesuai dengan nilai-nilai yang kami junjung tinggi,” ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Sungaitabuk.

Meskipun sempat ditentang, perpisahan siswa kelas 12 SMAN 1 Sungaitabuk di Hexagon akhirnya terlaksana dengan lancar. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan siswa, guru, dan orang tua yang memberikan dukungan dan doa terbaik untuk masa depan para siswa. Perpisahan ini menjadi momen yang tak terlupakan bagi seluruh peserta, sekaligus menjadi perbincangan hangat di media sosial dan berbagai platform online.

Kejadian ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya perpisahan sekolah dirayakan. Apakah harus selalu mengikuti norma-norma yang sudah ada, atau bolehkah ada inovasi dan kreativitas dalam penyelenggaraan acara tersebut? Perdebatan ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi semua pihak, khususnya para penyelenggara acara perpisahan sekolah di masa depan.

Dampak dan Reaksi Masyarakat

Peristiwa ini juga memicu beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak menganggap pemilihan lokasi di Hexagon sebagai tindakan yang kreatif dan inovatif, sementara yang lain mengkritiknya sebagai tindakan yang kurang bijaksana dan tidak menghormati nilai-nilai tradisional.

Terlepas dari pro dan kontra, perpisahan siswa kelas 12 SMAN 1 Sungaitabuk di Hexagon telah menjadi bagian dari sejarah sekolah dan Kabupaten Banjar. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dalam menyelenggarakan acara-acara penting di masa depan.

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi