Indonesia Perkuat Pertahanan Terhadap Resistensi Antibiotik: Kemenkes Gandeng Essity untuk Pengendalian AMR
Jakarta, JawaPos.com – Resistensi antimikroba (AMR) menjadi ancaman serius bagi kesehatan global, mengancam efektivitas pengobatan infeksi umum dan penyakit menular. Menanggapi hal ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) memperkuat komitmennya dalam pengendalian AMR dengan menjalin kerjasama strategis bersama Essity, perusahaan global terkemuka di bidang kesehatan dan kebersihan.
Mengapa AMR Menjadi Prioritas Utama?
AMR terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit berevolusi dan tidak lagi merespon obat-obatan yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mereka. Hal ini menyebabkan infeksi yang lebih sulit diobati, memerlukan perawatan yang lebih lama, lebih mahal, dan meningkatkan risiko kematian. AMR diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia jika tidak ditangani secara efektif.
Kerjasama Kemenkes dan Essity: Langkah Konkret dalam Pengendalian AMR
Kerjasama ini merupakan langkah penting dalam memperkuat upaya nasional pengendalian AMR di Indonesia. Essity, dengan keahlian dan pengalaman globalnya di bidang kebersihan dan pengendalian infeksi, akan mendukung Kemenkes dalam berbagai aspek, termasuk:
- Peningkatan Kesadaran dan Edukasi: Mengadakan program edukasi dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat umum mengenai pentingnya penggunaan antibiotik yang bijak dan pencegahan infeksi.
- Pengembangan Standar dan Pedoman: Berkontribusi dalam pengembangan standar dan pedoman pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan, termasuk praktik kebersihan tangan yang efektif dan pengelolaan limbah medis yang aman.
- Peningkatan Akses ke Produk dan Solusi: Menyediakan akses ke produk dan solusi inovatif Essity yang mendukung pengendalian infeksi, seperti produk kebersihan tangan berbasis alkohol dan sistem disinfeksi ruangan.
- Dukungan Penelitian dan Pengembangan: Mendukung penelitian dan pengembangan solusi baru untuk mengatasi AMR, termasuk pengembangan diagnostik cepat dan alternatif terapi.
Komitmen Kemenkes: Pengendalian AMR sebagai Bagian Integral dari Sistem Kesehatan
Kemenkes menekankan bahwa pengendalian AMR adalah bagian integral dari sistem kesehatan yang berkelanjutan. “Kami menyadari bahwa AMR merupakan tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan multidisiplin dan kerjasama dari semua pihak. Kerjasama dengan Essity merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia dan melindungi masyarakat dari ancaman AMR,” ujar [Nama Pejabat Kemenkes], [Jabatan Pejabat Kemenkes].
Peran Masyarakat: Penggunaan Antibiotik yang Bijak
Selain upaya pemerintah dan sektor swasta, peran masyarakat juga sangat penting dalam pengendalian AMR. Masyarakat diimbau untuk:
- Tidak menggunakan antibiotik tanpa resep dokter.
- Menyelesaikan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran dokter, meskipun merasa sudah sembuh.
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Menjaga kebersihan lingkungan untuk mengurangi risiko penyebaran mikroorganisme resisten.
Dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat memperkuat pertahanannya terhadap AMR dan melindungi kesehatan masyarakat.