ADVERTISEMENT

Kabar Baik! Sri Mulyani Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tetap Kuat di Semester Pertama 2025

2025-07-28
Kabar Baik! Sri Mulyani Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Tetap Kuat di Semester Pertama 2025
IDN Times

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pernyataan optimis terkait stabilitas sistem keuangan Indonesia di kuartal kedua tahun 2025. Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih terasa, Indonesia berhasil menjaga stabilitas keuangannya, menjadi kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam paparannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya sinergi kebijakan antara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan non-APBN untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan. Koordinasi yang baik antara kedua instrumen ini sangat krusial untuk memastikan efektivitas kebijakan fiskal dan moneter.

Faktor Pendukung Stabilitas Keuangan

Stabilitas sistem keuangan Indonesia didukung oleh beberapa faktor kunci. Pertama, kinerja sektor perbankan yang tetap solid dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank di Indonesia memiliki kemampuan yang kuat untuk menyerap potensi kerugian.

Kedua, inflasi yang terkendali, meskipun masih menjadi perhatian, menunjukkan adanya efektivitas kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia. Upaya pengendalian inflasi ini berdampak positif terhadap daya beli masyarakat dan menjaga nilai Rupiah.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang moderat namun berkelanjutan memberikan sinyal positif bagi stabilitas keuangan. Aktivitas ekonomi yang terus berjalan akan mendorong peningkatan pendapatan dan mengurangi risiko kredit macet.

Sinergi APBN dan Non-APBN: Kunci Pertumbuhan 2025

Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya sinergi kebijakan antara APBN dan non-APBN. APBN berperan sebagai instrumen fiskal yang digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, memberikan stimulus ekonomi, dan melindungi masyarakat rentan. Sementara itu, kebijakan non-APBN, seperti regulasi dan insentif, dapat mendorong investasi dan meningkatkan daya saing.

“Sinergi ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil saling mendukung dan memberikan dampak yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi,” tegas Sri Mulyani.

Tantangan ke Depan

Meskipun stabilitas sistem keuangan Indonesia terjaga, tantangan ke depan tetap ada. Ketidakpastian ekonomi global, seperti perang dagang dan fluktuasi harga komoditas, dapat mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Selain itu, risiko domestik, seperti perlambatan pertumbuhan kredit dan peningkatan risiko kredit macet, juga perlu diantisipasi.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah perlu terus meningkatkan koordinasi kebijakan, memperkuat pengawasan sektor keuangan, dan mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia.

Dengan menjaga stabilitas sistem keuangan dan memastikan sinergi kebijakan, Indonesia diharapkan dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan bukan merupakan saran investasi.

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi