ADVERTISEMENT

Gelombang Protes Besar-besaran di Israel: Ratusan Ribu Tuntut Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera

2025-08-18
Gelombang Protes Besar-besaran di Israel: Ratusan Ribu Tuntut Gencatan Senjata Gaza dan Pembebasan Sandera
TribunNews.com

Yerusalem, Israel – Gelombang protes besar-besaran melanda seluruh Israel pada hari Sabtu, dengan diperkirakan lebih dari setengah juta warga turun ke jalan untuk menuntut diakhirinya operasi militer di Gaza dan pembebasan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas. Demonstrasi ini merupakan salah satu aksi protes terbesar dalam sejarah Israel, menunjukkan tekanan publik yang semakin meningkat terhadap pemerintah untuk mencapai kesepakatan damai.

Protes berlangsung di berbagai kota besar di seluruh negeri, termasuk Yerusalem, Tel Aviv, Haifa, dan Beersheba. Para demonstran membawa spanduk dan poster yang menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan negosiasi dengan Hamas. Banyak dari mereka juga mengecam kebijakan pemerintah dan menuntut pertanggungjawaban atas kegagalan intelijen yang menyebabkan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

“Kami di sini untuk mengatakan bahwa cukup sudah! Kami tidak bisa terus hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan,” kata Sarah Cohen, seorang demonstran dari Tel Aviv. “Pemerintah harus mendengarkan suara rakyat dan mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri perang ini dan membawa para sandera pulang.”

Pemerintah Israel telah menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mengakhiri operasi militernya di Gaza, yang telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan yang meluas. Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah bersikeras bahwa Israel akan terus berperang sampai Hamas dihancurkan dan semua sandera dibebaskan.

Para pengamat politik mengatakan bahwa protes besar-besaran ini dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada pemerintah Netanyahu untuk mengubah pendekatannya. Beberapa analis memperkirakan bahwa demonstrasi ini dapat menyebabkan perubahan dalam kepemimpinan atau pembentukan pemerintahan baru yang lebih fokus pada negosiasi damai.

Selain tuntutan gencatan senjata dan pembebasan sandera, para demonstran juga menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap kegagalan intelijen yang menyebabkan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Mereka menuntut pertanggungjawaban atas kesalahan yang telah dilakukan dan meminta perubahan dalam sistem keamanan Israel untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.

Demonstrasi ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kondisi kemanusiaan di Gaza, di mana ratusan ribu orang telah mengungsi dari rumah mereka dan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan. Organisasi bantuan internasional telah memperingatkan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk dan mendesak Israel dan Hamas untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan yang tidak terbatas.

Meskipun protes berlangsung damai, ada ketegangan antara demonstran dan polisi. Polisi telah menggunakan air mata dan peluru karet untuk membubarkan beberapa kelompok demonstran yang mencoba mendekati gedung-gedung pemerintah. Namun, secara keseluruhan, demonstrasi tersebut berjalan dengan tertib dan tanpa insiden besar.

Para pengorganisir protes mengatakan bahwa mereka akan terus menggelar demonstrasi sampai tuntutan mereka dipenuhi. Mereka menyerukan kepada warga Israel untuk bergabung dengan mereka dan menuntut pemerintah untuk mengakhiri perang dan membawa para sandera pulang.

ADVERTISEMENT
Rekomendasi
Rekomendasi