Polda Sulteng Bongkar Sindikat Premanisme: 6 Kasus di Bawah Radar Digerebek dalam Seminggu!
Operasi Pekat Tinombala 2025: Polda Sulteng Tunjukkan Gigi Lawan Premanisme!
Palopo, Sulteng – Kabar baik datang dari Sulawesi Tengah! Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas aksi premanisme dan gangguan keamanan di wilayahnya. Melalui Operasi Pekat (Pemberantasan Kejahatan) Tinombala 2025, tim khusus berhasil membongkar 6 kasus kriminalitas yang melibatkan aksi premanisme dalam waktu singkat, yakni hanya satu minggu!
Apa Saja Kasus yang Terungkap?
Operasi ini tidak main-main! Tim Polda Sulteng berhasil mengungkap beragam kasus yang meresahkan masyarakat. Berikut rinciannya:
- Curanmor (Pencurian Motor): Beberapa kasus curanmor berhasil diungkap, dengan penampakan barang bukti motor hasil curian.
- Pungli (Pemungutan Liar): Praktik pungli yang kerap meresahkan pelaku usaha dan masyarakat umum berhasil diungkap dan ditindak tegas.
- Penadahan Barang Curian: Jaringan penadahan barang curian juga ikut terungkap, menunjukkan adanya sindikat yang terorganisir.
10 Pelaku Berhasil Diamankan
Selain mengungkap kasus, Operasi Pekat Tinombala 2025 juga berhasil mengamankan 10 pelaku yang terlibat dalam berbagai tindak kejahatan tersebut. Para pelaku kini tengah menjalani proses hukum lebih lanjut.
Motivasi dan Strategi Operasi
Kabid Humas Polda Sulteng menjelaskan bahwa operasi ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya keluhan masyarakat terkait aksi premanisme dan gangguan keamanan. “Kami sangat menanggapi keluhan masyarakat dengan serius. Operasi Pekat Tinombala ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Sulteng,” tegasnya.
Strategi yang diterapkan dalam operasi ini meliputi patroli rutin, penertiban lokasi rawan kejahatan, serta peningkatan koordinasi dengan jajaran kepolisian di tingkat kabupaten/kota.
Dampak Positif dan Harapan Masyarakat
Keberhasilan Operasi Pekat Tinombala 2025 ini disambut baik oleh masyarakat Sulteng. Banyak warga yang merasa lebih aman dan nyaman beraktivitas. “Kami berharap operasi ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan agar Sulteng benar-benar terbebas dari aksi premanisme,” ujar seorang warga Palopo.
Polda Sulteng pun berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pemberantasan premanisme dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan Sulteng.
Kesimpulan
Operasi Pekat Tinombala 2025 merupakan langkah signifikan dalam memberantas premanisme di Sulawesi Tengah. Dengan mengungkap 6 kasus dan mengamankan 10 pelaku, Polda Sulteng menunjukkan keseriusannya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Mari bersama-sama mendukung upaya ini agar Sulteng menjadi daerah yang aman, nyaman, dan sejahtera.