Kembali ke Masa Lalu: Gaya Hidup Hemat Zaman Dulu Kini Digemari Gen Z, Kenapa?
Jakarta - Generasi Z (Gen Z) seringkali diasosiasikan dengan gaya hidup modern, teknologi, dan konsumerisme. Namun, sebuah tren menarik tengah muncul: banyak anak muda Gen Z yang justru kembali menerapkan gaya hidup hemat yang populer di masa lalu, terutama pada era Depresi Besar (The Great Depression). Apa yang mendorong perubahan ini? Dan gaya hidup hemat seperti apa yang kini mereka adopsi?
Mengapa Gen Z Tertarik dengan Gaya Hidup Hemat?
Beberapa faktor mendorong minat Gen Z terhadap gaya hidup hemat. Pertama, kesadaran finansial. Gen Z tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi global dan menyaksikan dampak krisis keuangan. Hal ini membuat mereka lebih berhati-hati dalam mengelola uang dan mencari cara untuk menghemat.
Kedua, pengaruh media sosial. Platform seperti TikTok dan Instagram dipenuhi dengan konten tentang budgeting, minimalism, dan frugal living. Banyak anak muda yang terinspirasi untuk mengurangi pengeluaran dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Ketiga, isu keberlanjutan. Gen Z sangat peduli dengan isu lingkungan dan sosial. Gaya hidup hemat seringkali beriringan dengan praktik-praktik berkelanjutan, seperti mengurangi limbah dan mendukung produk lokal.
Gaya Hidup Hemat Zaman Dulu yang Digemari Gen Z
Lalu, gaya hidup hemat seperti apa yang diterapkan Gen Z? Berikut beberapa contohnya:
- Memasak di Rumah: Alih-alih sering makan di luar atau memesan makanan, Gen Z lebih memilih memasak sendiri. Ini tidak hanya lebih hemat, tetapi juga lebih sehat.
- Membeli Barang Bekas: Thrifting atau membeli barang bekas menjadi sangat populer di kalangan Gen Z. Mereka menemukan barang-barang unik dan berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
- Memperbaiki dan Mendaur Ulang: Alih-alih membuang barang yang rusak, Gen Z berusaha memperbaikinya atau mendaur ulangnya. Ini mengurangi limbah dan menghemat uang.
- Menggunakan Transportasi Umum atau Bersepeda: Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi tidak hanya hemat biaya, tetapi juga ramah lingkungan.
- Membuat Sendiri (DIY): Gen Z banyak membuat sendiri barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti sabun, pembersih, atau dekorasi rumah. Ini lebih hemat dan kreatif.
- Menabung dan Berinvestasi: Gen Z semakin sadar pentingnya menabung dan berinvestasi untuk masa depan. Mereka belajar tentang berbagai instrumen investasi dan mulai merencanakan keuangan mereka.
Dampak Positif Gaya Hidup Hemat bagi Gen Z
Menerapkan gaya hidup hemat memberikan banyak manfaat bagi Gen Z. Selain menghemat uang, mereka juga belajar tentang pentingnya disiplin finansial, kreativitas, dan keberlanjutan. Gaya hidup ini membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka, mengurangi stres, dan berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
Kesimpulan
Kembalinya gaya hidup hemat ala zaman dulu di kalangan Gen Z adalah tren yang menarik dan positif. Ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin cerdas dalam mengelola keuangan mereka dan peduli terhadap isu-isu penting. Dengan menerapkan gaya hidup hemat, Gen Z dapat mencapai stabilitas finansial, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan menjalani hidup yang lebih bermakna.
